Temu Blogger, Peringatan hari Malaria Dunia


15 April 2019 bisa dikatakan menjadi salah satu hari bersejarah untuk saya pribadi, karena apa? Karena dihari itu pertama kali saya mengikuti acara yang bertajuk kumpulan para Blogger. Memang saya sudah lama punya blog, tapi ya itu... cuman menjadi tempat media saya bergalau galau ria :D
Bertempat di Novotel Lampung, acara ini diadakan oleh Kementrian Kesehatan yang merupakan salah satu rangkaian perayaan Hari Malaria Sedunia yang akan jatuh pada tanggal 25 April. Dalam acara ini dipaparkan materi tentang malaria yang dijelaskan secara singkat dan sejelas jelasnya. Selain teori tentang malaria baik dari tanda gejala, pencegahan dan pengobatan tapi dipaparkan juga data data yang terkait tentang penyakit malaria. Melihat data yang dipaparkan membuat saya tersadar bahwa penyakit malaria masih sangat membahayakan untuk kita. Hampir saja kita lengah dan melupakan penyakit ini karena dianggap penyakit yang sudah lama dan terlupakan untuk diwaspadai. Padahal karena penyakit malaria inilah yang menjadi alasan dibentuknya departemen kesehatan republik indonesia untuk pertama kali.

Melalui tulisan ini saya ingin kembali mengulas dan mengingatkan tentang penyakit malaria ini, semoga dapat bermanfaat dan menyadarkan kembali bahwa penyakit ini masih sangat berbahaya untuk kita. Cek it dott....

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Parasit ini hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Malaria dapat menyerang semua orang, laki – laki, perempuan, dan semua golongan umur, termasuk bayi dan anak- anak .

Gejala Malaria
Demam, menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal–pegal (gejala lokal spesifik)

Bahaya Malaria
Anemia, yaitu terjadinya kekurangan darah pada penderita malaria karena sel – sel darah merah banyak yang hancur dirusak oleh plasmodium.

a. Malaria pada Ibu hamil dapat menyebabkan :
- Bayi lahir mati
- Bayi lahir dengan berat badan rendah
- Bayi lahir dengan anemia
- Ibu hamil dapat meninggal

b. Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh menurun :
- Mudah terkena infeksi penyakit lain
- Daya kerja menurun
- Dapat menjadi bodoh karena pertumbuhan otak terganggu
Manifestasi Malaria berat dapat berupa demam tinggi, penurunan kesadaran, koma, pendarahan spontan, kegagalan multi organ sampai menyebabkan kematian

Pengobatan penderita malaria
• Setiap orang dengan gejala malaria yang datang ke pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu, rumah sakit) dilakukan pemeriksaan sediaan darah tepi untuk memastikan apakah di dalam darahnya terdapat parasit malaria (plasmodium). Di daerah terpencil dapat dilakukan diagnosis dengan RDT
• Setiap orang yang sediaan darahnya positif parasit malaria diberikan pengobatan Obat Anti Malaria (OAM) gratis yaitu Artemisinin based Combination Therapy (ACT).
• ACT yang digunakan oleh program saat ini adalah DHP (kombinasi Dihidroartemisinin dan piperakuin dalam 1 dosis
• Pengobatan diberikan sesuai dengan jenis malaria yang diderita kemudian dilakukan pemantauan perkembangan penyakit melalui pemeriksaan mikroskopis.

Penularan Malaria
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (Anopheles sp) betina yang mengandung parasit malaria kepada orang yang sehat.

Siapa saja yang berisiko terkena malaria?
Penyakit malaria menyerang orang yang tinggal/pernah bermalam di daerah endemis malaria, baik itu karena pekerjaan dan kebiasaan berpindah (Wisatawan, TNI, Polri, pekerja tambang, perambah hutan dll.)

Daerah endemis malaria
Adalah daerah yang terdapat penularan malaria atau daerah yang selalu ditemukan kasus malaria. Daerah endemis dibagi menjadi 3, berdasarkan insiden malarianya, yaitu endemis tinggi, endemis sedang dan endemis rendah. Pada tahun 2018 terdapat 28 kabupaten endemis tinggi yang ditemukan di 4 (empat) provinsi yaitu: Papua, Papua Barat, NTT, dan Kalimantan Timur. Sedangkan daerah yang sudah tidak terdapat penularan setempat malaria disebut dengan daerah pemeliharaan.

Lingkungan yang berisiko menjadi tempat perindukan Nyamuk Malaria
Pada daerah endemis malaria terdapat nyamuk vektor malaria (Anopheles sp.). Nyamuk Anopheles
umumnya berkembang biak di lingkungan yang terdapat genangan air seperti rawa-rawa, lagun, muara sungai, tambak dan kolam terbengkalai, saluran irigasi, persawahan dan mata air.
Lingkungan harus dikelola dan dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk dengan cara bersama menggerakkan masyarakat untuk :
• Membersihkan lingkungan
• Melancarkan saluran air agar tidak tergenang
• Mengeringkan air yang tergenang
• Membersihkan lumut pada mata air dan danau
• Menebarkan/memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll.) di lagun, kali, kolam dan air tergenang lainnya
• Menebarkan larvasida/racun jentik

Bagaimana cara yang paling aman untuk terhindar dari malaria ?
a. Menghindari gigitan nyamuk malaria dengan :
- Tidur di dalam kelambu anti nyamuk
- Pada malam hari berada di dalam rumah.
- Apabila keluar rumah pada malam hari hendaknya memakai pakaian yang dapat menutup badan seperti celana panjang, baju tangan panjang, sarung dan lain-lain
- Mengolesi tubuh dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
- Memakai obat nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan obat anti nyamuk.
- Memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi ruangan.
- Menjauhkan kandang ternak dari tempat tinggal
- Perilaku gigitan nyamuk adalah antara pukul 6 sore sampai dengan pukul 6 pagi
b. Mencegah adanya tempattempat hinggap/ istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk malaria, dengan
- Mengalirkan genangangenangan air
- Membersihkan rumput dan semak di tepi saluran air
- Membersihkan semaksemak di sekitar rumah
- Menimbun dengan tanah atau pasir semua genangan air di sekitar rumah
c. Membunuh nyamuk dewasa dengan penyemprotan rumah menggunakan racun serangga (insektisida)
d. Membunuh jentik nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik atau menebarkan larvasida/obat anti larva (jentik) pada genangan air
e. Melestarikan hutan bakau di rawa-rawa sepanjang pantai


Bagaimana situasi malaria di Dunia dan di Indonesia ?
Berdasarkan Laporan Word Malaria Report (WMR) tahun 2018 melaporkan bahwa terjadi penurunan insiden malaria di dunia sebanyak 8% antara tahun 20102017, yaitu 239 juta kasus tahun 2010 menjadi 219 juta kasus tahun 2017. Penurunan kasus di Indonesia lebih tinggi yaitu sebanyak 44% dari tahun 2010-2017, kasus tahun 2010 sebanyak 465 ribu menjadi 261 ribu kasus tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018 total terdapat 222 ribu kasus malaria di Indonesia.
Pada akhir tahun 2018 diketahui sebanyak 198 juta atau 75 % penduduk Indonesia telah hidup di daerah bebas malaria dan 285 Kabupaten/Kota telah mencapai status eliminasi malaria.



Apa yang dimaksud dengan Eliminasi Malaria ?
Eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografis tertentu. Setelah eliminasi tercapai tetap ada risiko terjadinya kasus malaria impor, karena vektor malaria masih ada di wilayah tersebut. Oleh karena itu kegiatan kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali malaria harus dilaksanakan secara intensif.

Apa saja tantangan dalam proses pengendalian malaria di Indonesia ?
• Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara pencegahan dan penanggulangan malaria termasuk terhadap wisatawan dan pelaku perjalanan dari dan ke daerah endemis
• Sinergi peran multi sektoral dalam pengelolaan lingkungan khususnya terkait dengan tempat potensial perindukan nyamuk malaria
• akses layanan kesehatan masyarakat di daerah remot

Apa maksud peringatan Hari Malaria Sedunia ?

Pada Sidang Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assambly - WHA ke 60 tanggal 1823 Mei 2007 telah disepakati komitmen global tentang eliminasi malaria. Selain itu disepakati untuk memperingati Hari Malaria Sedunia setiap tanggal 25 April.
Peringatan Hari Malaria Sedunia dimaksudkan untuk meningkatkan awareness dan komitmen semua komponen bangsa tentang pencegahan dan pengendalian malaria menuju eliminasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perawat Kamar Bedah

Salam dan Sapa (kembali)

basabasi